Sabtu, 19 November 2016

Standarisasi Dokumentasi Perangkat Lunak



Standarisasi dokumentasi
          1. Outline yang disarankan oleh IEEE untuk dokumen persyaratan perangkat lunak:
1. Pendahuluan
       1.1 Tujuan dokumen persyaratan
       1.2 Cakupan produk
       1.3 Definisi, akronim, dan singkatan
       1.4 Referensi
       1.5 Tinjauan bagian dokumen berikutnya
2. Deskripsi umum
       2.1 Perspektif produk
       2.2 Fungsi produk
       2.3 Karakteristik user
       2.4 Batasan-batasan umum
       2.5 Asumsi dan ketergantungan
3. Persyaratan khusus
4. Lampiran
5. Indeks

2. Outline dukumentasi desain oleh Pressman

I. Ruang lingkup
       A. Sasaran sistem
       B. Persyaratan utama perangkat lunak
       C. Batasan-batasan dan pembatasan desain
II. Desain Data
       A. Objek data dan st ruktur data resultan
       B. St ruktur file dan database
                       1. struktur file eksternal
                                       a. struktur logis
                                       b. deskripsi record logis
                                       c. metode akses
                       2. data global
                       3. file dan referensi lintas data
III. Desain Arsitektural
       A. Kajian data dan aliran kont rol
       B. St ruktur program yang diperoleh
IV. Desain Interface
       A. Spesifikasi interface manusia-mesin
       B. Aturan desain interface manusia-mesin
       C. Desain interface eksternal
                       1. interface untuk data eksternal
                       2. interface untuk sistem atau peralatan eksternal
V. Desain Prosedural
untuk masing-masing modul
       A. Narat if pemrosesan
       B. Deskripsi interface
       C. Deskripsi bahasa (atau lainnya) desain
       D. Modul-modul yang digunakan
       E. St ruktur data internal
       F. Kererangan/larangan/pembatasan
VI. Persyaratan Lintas-Referensi
VII. Ketentuan Pengujian
       1. Panduan pengujian
       2. St rategi integrasi
       3. Pertimbangan khusus
VIII. Catatan Khusus
IX. Lampiran

3. Dokumentasi pengujian

I. Lingkup Pengujian
II. Rencanan Pengujian
       A. Phase dan build pengujian
       B. Jadwal
       C. Perangkat lunak overhead
       D. Lingkungan dan sumber daya
III. n Prosedur Pengujian (deskripsi pengujian untuk n build)
       A. Urutan integrasi
                       1. tujuan
                       2. modul untuk diuji
       B. Pengujian unit untuk modul-modul dalam build
                       1. deskripsi pengujian untuk n modul
                       2. deskripsi perangkat lunak overhead
                       3. hasil yang diharapkan
       C. Lingkungan pengujian
                       1. perant i atau teknik khusus
                       2. deskripsi perangkat lunak oeverhead
       D. Dat a test case
       E. Hasil yang diharapkan untuk n build
IV. Hasil Pengujian Sesungguhnya
V. Referensi
VII. Lampiran

Kohesi Sistem



1. Lima contoh penerapan Cohesion pada pemodelan dengan pendekatan terstruktur
1.  menghitung nilaiUTS, lalu 
menghitung nilaiUAS, lalu 
menghitung nilaiAkhir 

2.       inisialisasi phi 
menghitung jarijari
menghitung luas_lingkaran 

3.       menghitung jarak 
menghitung kecepatan 
menghitung waktu tempuh 

4.       menghitung nilaiRupiah 
menghitung nilaiDollar 
menghitung nilaiTukar 

5.       inisialisasi bilangan  
analisa apakah bilangan genap atau ganjil

2. Lima contoh penerapan Cohesion pada pemodelan dengan pendekatan terstruktur 

1.       method perkalianMatrik 
method penjumlahanMatrik 
menampilkan perkalianMatrik 

2.       log perbaikanMesin 
log gantiOli 
log cuciSalju 
get pendapatanBengkel 

3.       get luasPersegi 
get luasLingkaran 
log volumeTabung 

4.       display temperature 
log temperature 
analyze temperature 

5.       get temperatur_toConvert 
convert to celcius 
display hasil_convert

3. Understandability (mudah dipahami):
·       jalannya proses mudah dipahami
·       penamaan variabel/method/kelas sesuai dengan fungsi/maksudnya
·       dokumentasi rapi dan lengkap
·       algoritma jelas dan simple
·       maintenance gampang
Adaptability (tingkat kemudahan perubahan perancangan):
·       kohesi tinggi
·       dokumentasi lengkap
·       traceability tinggi
·       kopling rendah

Sistem analis perlu membuat pemodelan yang jelas, mengawasi kerja programmer agar tidak menyimpang dari model yang sudah ditentukan, dan pembuatan dokumentasi lengkap.

Tugas Sistem Analis



1.         -> Seorang sistem analis menilai kualitas pemodelan dari segi sintaks dengan cara melihat susunan source code, apakah sususan kodenya sudah benar atau belum; penamaan variabel dan fungsi apakah sesuai dengan fungsinya atau tidak. Sintaks pemodelan (notasi dan regulasi) harus benar sesuai dengan bahasa pemodelan yang digunakan (JAVA, C++, Phyton, dll).
->Seorang sistem analis menilai kualitas pemodelan dari segi semantik dengan cara menjalankan dan mencoba jalannya sistem, apakah sudah bisa menyeselaikan masalah secara efektif atau belum. Model harus bisa merepresentasikan domain masalah dengan tepat dan benar.
->Seorang sistem analis menilai kualitas pemodelan dari segi pragmatis dengan cara dicobakan ke user yang orang awam, apakah user bisa dan dengan mudah mengoperasikan sistem tersebut dan tentunya sistem harus bisa menyelesaikan masalah dengan efektif dan efisien (pemanfaatan dan alokasi memori yang tepat, kecepatan pemrosesan, dll).

2. User harus punya akun internet banking terlebih dahulu -> kalau sudah punya bisa langsung login dan masuk ke dalam layanan internet banking (apabila username dan password cocok dan sesuai) -> kalau tidak sesuai akan diminta untuk menginputkan username dan password lagi -> sistem meminta nomor ponsel dan nominal pulsa yang ingin dibeli -> sistem mengecek apakah saldo user mencukupi untuk pembelian pulsa tersebut -> kalau tidak mencukupi, akan ada pemberitahuan, jika mencukupi maka pembelian akan langsung terhubung dan provider akan langsung mengirim pulsa ke nomor pelanggan tersebut.

3. Proses Pembuatan Model Sistem
Tahapan pemodelan dari dimensi abstraksi (dari yang belum lengkap sampai jadi lengkap dan konsisten):
- mengidentifikasi permasalahan apa saja yang ingin diselesaikan oleh sistem
- mengidentifikasi objek apa saja yang dibutuhkan di dalam sistem
- membuat alur berjalannya sistem dan bagaimana hubungan antar objek
- pembuatan UML

Tahapan pemodelan dari dimensi formalisasi (penggunaan notasi formal untuk kepentingan implementasi):
- membuat flowchart / pseudocode dari sistem kita

Tahapan pemodelan dari dimensi detil informasi (dari informasi yang umum dan abstrak menjadi detail):
- memperjelas fungsi masing-masing kelas, mulai dari attribut dan fungsi-fungsinya

Referensi: